Comments

Side Ads

Blogroll

Jumat, 26 Agustus 2016

[Dunia] Duterte Beberkan Rahasia

Tebusan 50 Juta Peso Dibayar ke Abu SayyafPresiden Filipina Rodrigo Duterte. (Reuters)

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengungkap fakta yang semestinya dirahasiakan Pemerintah Filipina. Fakta yang dibeber Duterte itu adalah adanya uang tebusan sebesar 50 juta Peso Filipina yang dibayarkan kepada Abu Sayyaf untuk pembebasan sandera asal Norwegia, Kjartan Sekkingstad.

Pembeberan rahasia oleh Presiden Duterte ini tak lazim. Sebab, Pemerintah Filipina memiliki kebijakan untuk tidak membayar uang tebusan untuk para penculik.

Namun dalam konferensi pers di kampung halamannya di Davao, pada Rabu malam, Duterte yang diduga keceplosan, mengatakan bahwa uang tebusan telah dibayarkan kepada Abu Sayyaf untuk pembebasan Sekkingstad. Meski, pria Norwegia itu hingga sekarang belum dibebaskan.

Komentar Duterte itu muncul ketika ditanya wartawan apakah dia mengetahui informasi perihal sandera asal Filipina berusia 18 tahun yang telah dipenggal kelompok Abu Sayyaf di Sulu karena tidak ditebus. Sandera Filipina yang dieksekusi itu bernama Patrick James Almodovar yang diculik Abu Sayyaf di Jolo pada 16 Juli.

Duterte tidak menanggapi spesifik soal nasib sandera asal Filipina itu. Dia justru tertarik membahas masalah uang tebusan yang jadi rahasia.

Kalau itu salah, maka saya akan menuduh Abu Sayyaf bertindak dengan itikad buruk. Mereka telah dibayar P50.000,” katanya. Sesaat kemudian, Duterte mengoreksi nominal uang tebusan itu. Bukan 50 ribu Peso Filipina, tapi 50 juta Peso Filipina.

Meski demikian Duterte menolak untuk mengatakan dari mana uang tebusan 50 juta Peso Filipina itu berasal. ”Mungkin dari bank saya,” canda Duterte, seperti dikutip dari Inquirer, Jumat (26/8/2016).

Abu Sayyaf sebelumnya menuntut tebusan 300 juta Peso Filipina untuk kebebasan Sekkingstad. Tuntutan itu pernah disampaikan Abu Sayyaf dalam sebuah video setelah kelompok itu mengeksekusi sandera asal Kanada John Ridsdel. (mas)

  sindonews  

0 komentar

Posting Komentar